Memahami Konsep VLAN Trunking Protocol (VTP)
Memahami Konsep VLAN Pada Cisco Switch kita sudah cukup memahami mengenai bagaimana VLAN bekerja dan apa kelebihannya jika diterapkan dalam jaringan. Meskipun menurut kawan-kawan master yang sudah mengikuti ujian CCNA porsi VLAN dan VTP tidak lebih banyak dari konsep routing, namun tidak ada salahnya jika dalam bahasan kita kali ini, kita akan menelaah kembali konsep lain dalam switching layer 2 yang harus kita ketahui (ya itung-itung berhadiah kawan.. :D). Nah, bahasannya adalah konsep penerapan VTP switch Cisco Catalyst dalam jaringan.
Sebenarnya fungsi dari VTP adalah memudahkan Mbah-nya Jaringan, network administrator, dalam mengelola semua VLAN yang berskala besar dan telah dikonfigurasikan pada sebuah internetwork switch. Artinya, dengan menggunakan fasilitas VTP, memungkinkan seorang mbah jaringan untuk menambah, mengurangi, dan mengganti VLAN, di mana informasi VLAN tersebut kemudian disebarluaskan ke semua switch lainnya di domain VTP tersebut.
keuntungan apabila kita menerapkan konsep VTP, antara lain:
- Konfigurasi VLAN yang lebih stabil di semua switch di network
- Pengiriman VLAN-advertisement terjadi hanya di trunk-port
- Menambahkan VLAN secara plug –and-play
- Tracking dan monitoring VLAN-VLAN yang akurat.
dalam VLAN Trunking Protocol sebenarnya menggunakan management domain, artinya
jika VTP dijalankan pada semua switch, pembuatan VLAN baru pada suatu
switch akan menyebabkan VLAN tersebut tersedia pada semua switch yang
terdapat VTP management domain yang sama. Sehingga dipandang sebagai suatu grup.
Nah, coba deh bayangkan suatu lingkungan di mana administrator jaringan
harus mengatur 20 switch atau lebih. Tanpa VTP, untuk membuat VLAN baru
administrator harus melakukannya pada semuanya switch yang diperlukan
secara individu (manual pula
, bisa-bisa babak belur tuh mbah jaringan :D. Namun dengan VTP,
administrator dapat membuat VLAN tersebut sekali dan VTP secara otomatis
akan menyebarkan (advertise) informasi tersebut ke semua switch yang
berada di dalam domain yang sama. Jadi keuntungan VTP yang utama adalah
efisiensi yang diberikan dalam menambah dan menghapus VLAN dan juga
dalam mengubah konfigurasi VLAN dalam lingkungan yang besar. Paham kan
kawan?.
Analogi Cara Kerja VTP
Dalam salah satu sumber yang saya dapatkan, jika kita ingin
membuat/menambahkan switch menjadi bagian dari suatu VTP management
domain, setiap switch harus dikonfigurasi dalam satu dari tiga mode VTP
yang dapat digunakan. Mode VTP yang digunakan pada switch akan
menentukan bagaimana switch berinteraksi dengan switch VTP lainnya dalam
management domain tersebut. Mode VTP yang dapat digunakan pada switch
Cisco adalah mode server, mode client, dan mode transparent.
VTP Mode
- Mode server
Ini adalah mode default untuk semua switch catalyst, artinya di dalam
satu domain minimal membutuhkan satu VTP server yang bertindak
menyebarkan informasi VLAN keseluruh switch dalam satu domain, dan
menyimpan informasi tersebut ke dalam NVRAM. VTP server mempunyai
kontrol penuh atas pembuatan VLAN atau pengubahan domain mereka. Semua
informasi VTP disebarkan ke switch lainnya yang terdapat dalam domain
tersebut, sementara semua informasi VTP yang diterima disinkronisasikan
dengan switch lain. Secara default, switch berada dalam mode VTP server.
Perlu dicatat bahwa setiap VTP domain paling sedikit harus mempunyai
satu server sehingga VLAN dapat dibuat, dimodifikasi, atau dihapus, dan
juga agar informasi VLAN dapat disebarkan.
- Mode client
VTP client tidak memperbolehkan administrator untuk membuat, mengubah, atau menghapus VLAN manapun. Pada waktu menggunakan mode client mereka mendengarkan penyebaran VTP dari switch yang lain dan kemudian memodifkasi konfigurasi VLAN mereka. Oleh karena itu, ini merupakan mode mendengar yang pasif. Informasi VTP yang diterima diteruskan ke switch tetangganya dalam domain tersebut
Mode transparent
0 komentar:
Posting Komentar